Tuesday, November 21, 2006

Vaksin FLU MANUSIA Takkan Banyak Membantu Pencegahan FLU BURUNG

Vaksin FLU MANUSIA Takkan Banyak Membantu Pencegahan FLU BURUNG
Anjuran untuk vaksinasi influenza pada kelompok manusia yang rentan terpapar flu burung mungkin tidak akan banyak membantu. Selain antigen flu manusia dengan flu burung berbeda, flu pada manusia pun sangat cepat perubahan subipenya sehingga setiap tahun selalu ada vaksin baru sesuai dengan virus yang ada saat itu. Demikian diingatkan oleh Dr dr Samsuridjal Djauzi SpPD KAI, Wakil Ketua Forum Imunisasi Nasional, saat dihubungi hari Senin (2/2) di Jakarta.

Influenza adalah penyakit infeksi saluran napas yang sering dijumpai. Flu burung atau avian influenza (AI) disebabkan oleh virus flu yang beredar pada unggas. Virus flu burung belakangan menular pada manusia dan bisa mengakibatkan kematian bila dari subtipe ganas.
Adapun virus flu manusia- sering disebut flu saja- beredar antarmanusia. Ada dua macam virus influenza: A dan B. Yang biasanya menyebabkan wabah adalah tipe A.

Mudah berubah
Namun, sifat virus flu yang mudah berubah menyebabkan vaksinnya juga harus selalu dievaluasi. "Virus flu pada manusia di belahan Bumi utara dengan belahan Bumi selatan saja bisa berbeda sehingga vaksinnya juga berbeda. Lalu, virus ini setiap tahun juga berubah sehingga tidak ada jaminan vaksin yang sama akan melindungi penularan virus flu dari manusia ke manusia. Apalagi untuk melindungi dari penularan virus flu burung dari unggas ke manusia," kata Samsuridjal.
Virus flu burung, seperti yang diungkapkan Drh Soeharsono DTVS PhD dalam tulisannya di Kompas (26/1/2003), juga sangat mudah berubah di lapangan. Karena itu, vaksin flu burung yang diberikan pada unggas saat ini belum tentu cocok untuk tahun depan.
Mudah berubahnya virus flu burung maupun virus flu manusia makin menunjukkan bahwa vaksinasi influenza pada manusia tidak akan melindungi manusia dari risiko penularan flu burung.
"Saat ini belum terbukti ada penularan flu burung dari manusia ke manusia. Karena itu, tidak perlu terlalu panik," saran Samsuridjal.
Ia lebih menyarankan tindakan perlindungan dengan berbagai cara pencegahan pada manusia. Misalnya, menyantap produk unggas yang sudah dipanaskan dengan baik dan merata, sedang pekerja peternakan harus menggunakan sarung tangan, masker, serta kacamata saat membersihkan kandang terutama yang tertular.
Sementara itu, Soeharsono menyarankan perlunya menjemur kotoran unggas di peternakan yang tertular selama beberapa minggu agar virus flu burungnya mati.

Vaksin flu manusia
Menurut Samsuridjal, vaksin flu pada manusia saat ini lebih dianjurkan pada kelompok usia lanjut karena selain harganya masih mahal, perjalanan penyakit influenza mereka yang sudah berusia lanjut dapat berbeda dibanding orang muda. Perjalanan penyakit dapat lebih lama bahkan dapat terjadi komplikasi seperti pneumonia atau infeksi paru.
"Akibatnya orang yang berusia lanjut kemungkinan harus dirawat di rumah sakit bahkan dapat terancam jiwanya bila terkena flu," tambahnya.
Dengan vaksinasi, kelompok usia lanjut bisa terlindung dari penularan atau jika tertular biasanya gejala lebih ringan. "Di Australia dan Amerika Serikat orang yang berusia 65 tahun ke atas diberikan suntikan vaksin influenza setiap tahun," papar Samsuridjal.

Vaksin untuk dewasa
Belum populernya vaksinasi untuk orang dewasa, membuat Forum Imunisasi Nasional saat ini tengah mengupayakan agar anjuran vaksinasi untuk orang dewasa bisa menjadi kebijakan pemerintah sehingga bisa menjangkau sasaran lebih luas. Termasuk di antaranya mereka yang masih berusia muda, namun memiliki penyakit kronik seperti kencing manis, jantung kronis, atau pun paru, dianjurkan untuk menjalani vaksinasi influenza.
Namun, vaksinasi ini berfungsi untuk mencegah penularan virus flu dari manusia ke manusia dan bukan virus flu burung. (nes)

No comments:

Google Translate

Adventist News Network

ReliefWeb: Latest Vacancies (in UN--United Nations)