Tuesday, July 31, 2007

Khasiat Buah Pepaya

Tanaman pepaya dikenal sebagai tanaman multiguna, karena hampir seluruh bagian tanaman mulai dari akar hingga daun bermanfaat bagi manusia maupun hewan. Tanaman pepaya dapat dimanfaatkan sebagai makanan, minuman, obat, kecantikan mau- pun sebagai pakan ternak. Khasiat buah pepaya telah dibahas dalam artikel (1) sebelumnya. Berikut adalah dosis pemakaian dan penggunaan pepaya sebagai obat.

Untuk pemakaian luar, caranya pepaya direbus lalu airnya digunakan untuk mencuci bagian yang sakit, atau getah dioleskan pada bagian yang sakit. Sedangkan untuk pemakaian dalam, gunakan 30-60 gram bahan segar yang direbus atau dihaluskan menjadi jus.

Gunakan untuk kapalan, tumit pecah-pecah, luka, panu, digigit serangga. Caranya, buah pepaya muda dipotong ujungnya lalu ambil getahnya dengan menggunakan kapas, lalu oleskan pada bagian kulit yang sakit. Buah pepaya mengkal diblender atau dihaluskan, lalu airnya dioleskan pada bagian yang sakit. Lakukan secara rutin.

Mengatasi ubanan sebelum waktunya. Caranya, gunakan 30 gram biji pepaya yang telah matang disangrai kemudian dihaluskan hingga menjadi bubuk, tambahkan 1 sendok makan minyak kelapa, aduk rata lalu dioleskan pada rambut hingga merata. Biarkan selama 1-2 jam setelah itu bersihkan. Lakukan 1 kali seminggu.

Untuk melancarkan ASI. Gunakan 30 gram daun pepaya diremas-remas, lalu diletakan di atas api hingga daun menjadi layu, dan tempelkan daun pepaya selagi hangat di sekeliling payudara, kecuali bagian putingnya.

Pada penderita luka bakar, gunakan getah pepaya muda dioleskan pada luka bakar, atau pepaya muda dihaluskan kemudian dibalurkan pada bagian yang sakit (dikompres).
Untuk mengobati jerawat, gunakan 30 gram daun pepaya yang sudah tua dijemur sebentar kemudian dihaluskan tambahkan 30 cc air, kemudian gunakan sebagai masker pada bulit yang berjerawat. Getah pohon pepaya muda dioleskan pada kulit yang berjerawat. Lakukan seacra rutin hingga jerawat kering. Hindari terkena mata.

Pada pasien rematik, gunakan 30 gram akar pepaya, 20 gram daun jeruk nipis, 15 gram sambiloto segar, 20 gram daun ketepeng china, 30 gram daun sirih segar, 5 buah cabai rawit, semuanya dihaluskan lalu direndam dalam alkohol 75 persen selama 7 hari, kemudian diperas dan disaring. Airnya digunakan untuk menggosok dan mengurut bagian yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari. Atau gunakan 1/2 sendok teh getah pepaya gantung, 1/2 sendok teh getah batang sesuru, minyak kayu putih secukupnya diaduk rata lalu digunakan untuk menggosok bagian yang sakit.

Bila menderita susah buang air besar, gunakan 300 gram pepaya masak yang telah dikupas kulitnya kemudian direncam dengan air garam secukupnya lalu dimakan. Lakukan dua kali sehari. Konsumsikan pepaya matang secara teratur.

Mengobati radang ginjal, dapat menggunakan 30 gram akar pepaya dibersihkan, direbus dengan 800 cc hingga tersisa 450 cc, saring tambahkan madu secukupnya dan diminum 3 kali sehari masing-masing 150 cc. Atau gunakan 30 gram akar pepaya dibersihkan, 30 sendok, 15 gram tanaman kumis kucing segar, 30 akar alang-alang direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, kemudian disaring dan diminum. Lakukan 2 kali sehari masing-masing 200 cc.

Bila menderita sakit perut saat haid, gunakan 30 gram daun pepaya, 30 gram kencur, 15 gram buah asam, garam secukupnya ditumbuk hingga halus tambahkan air masak secukupnya lalu diperas hingga tertampung 200 cc, dan diminum pada saat haid.

Untuk haid yang berlebihan, gunakan 200 gram pepaya muda, 100 gram rimpang teratai direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum dan bahan lainnya dimakan. Sedangkan untuk mengobati panas dalam pada anak-anak, gunakan 200 gram buah pepaya matang, 300 gram labu parang/labu kuning, gula batu secukupnya, diblender dengan air secukupnya dan diminum.

Mengatasi influenza, gunakan 20 gram biji pepaya, 10 gram jahe, 15 gram lempuyang wangi, 2 siung bawang putih direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 300 cc, tambahkan 2 sendok makan air jeruk nipis, madu secukupnya dan diminum 3 kali sehari, setiap kali minum 100 cc. Untuk pasien rematik, gunakan 60 gram daun pepaya, 15 gram jahe merah direbus dengan 400 cc air hingga 200 cc lalu disaring dan diminum selagi hangat. Atau gunakan 30 gram buah pepaya setengah matang, 15 gram jahe merah direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum 2 kali sehari masing-masing 150 cc.

Mengobati penderita anemia, gunakan 30 gram daun pepaya, 20 gram daun blustru, 20 gram daun selasih, 10 gram lempuyang direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc lalu disaring, dan diminum airnya 2 kali sehari masing-masing 200 cc.

Menderita masuk angin, gunakan 60 gram daun pepaya, 20 gram daun sembung, 10 gram jahe, 3 batang sereh, 10 butir cengkeh, 1/2 sendok teh jintan, 30 gram gula aren/gula merah direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 450 cc, lalu disaring dan diminum airnya 3 kali sehari masing-masing 150 cc.

Untuk meningkatkan nafsu makan, gunakan 100 gram daun pepaya muda segar dihaluskan, tambahkan 200 cc air masak lalu disaring dan tambahkan madu secukupnya lalu diminum, lakukan 2-3 kali sehari.

Catatan: untuk penyakit yang serius dianjurkan tetap konsultasi ke dokter. Pengobatan dilakukan sesuai anjuran.

(Prof HM Hembing Wijayakusuma adalah Ketua Umum Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupunktur Se-Indonesia (HIPTRI)

Perawat harus perpendidikan S1

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menargetkan pada tahun 2015 para perawat harus berpendidikan S1 (strata satu). Ketua PPNI Jawa Timur Bambang Tetuko belum lama ini mengemukakan, untuk meningkatkan kualitas pelayanan medis yang dilayani perawat, maka mulai sekarang harus meningkatkan kualitas perawat melalui jenjang pendidikan.

Thursday, July 12, 2007

TUBERKULOSIS

1. Etiologi
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang sebagian besar disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Kuman tersebut biasanya masuk ke dalam tubuh manusia melalui udara pernafasan ke dalam paru. Kemudian kuman tersebut menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limfe, melalui saluran nafas (bronchus) atau penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya. TB dapat terjadi pada semua kelompok umur, baik di paru maupun di luar paru.

2. Gejala Penyakit
Gejala penyakit tuberkulosis adalah : batuk lebih dari 3 minggu, demam, berkeringat pada malam hari tanpa kegiatan, berat badan menurun.

3. Cara Penularan
Penyakit ini dapat tertular kepada orang melalui udara yang mengandung kuman tbc.

4. Kewaspadaan Masyarakat
Bila masyarakat menjumpai anggota keluarga atau tetangga dilingkungan dengan gejala diatas segera dibawa ke Puskesmas untuk pemeriksaan dahak si penderita.

5. Pencegahan Penyakit
Pencegahan dilakukan dengan :
· Perbaikan gizi
· Pengadaan rumah sehat dengan ventilasi yang memadai.
· Perilaku hidup bersih dan sehat

6. Pengobatan
Pengobatan tergantung kepada tipe penderita (baru, do, gagal dan kambuh). Pada pemeriksaan pertama kali di Puskesmas pasien dikenai biaya administrasi, tetapi setelah diketahui pasien positip tb maka penderita tidak dikenai biaya pengobatan dan obat gratis.

7. Sistem Kewaspadaan Dini
Penderita yang positip Tb setelah pemeriksaan dahak, akan dilakukan kunjungan ke rumah penderita untuk pemeriksaan kontak serumah.

09-02-2006

10 KEBIASAAN YANG MERUSAK OTAK

1. Tidak mau sarapan

Banyak orang menyepelekan sarapan, padahal tidak mengkonsumsi makanan di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak.

2. Kebanyakan makan

Terlalu banyak makan mengeraskan pembuluh otak yang biasanya menuntun kita pada menurunnya kekuatan mental.

3. Merokok

Merokok ternyata berakibat sangat mengerikan pada otak kita. Bayangkan, otak kita bisa menyusut dan akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya. Tak ayal diwaktu tua kita rawan Alzheimer.

4. Terlalu banyak mengkonsumsi gula

Terlalu banyak asupan gula akan menyebabkan Kekurangan nutrisi dan perkembangan otak terganggu.

5. Polusi udara

Otak adalah bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara. Terlalu lama berada di lingkungan dengan udara berpolusi membuat kerja otak tidak efisien

6. Kurang tidur

Tidur memberikan kesempatan otak untuk beristirahat. Sering melalaikan tidur membuat sel-sel otak justru mati kelelahan.

7. Menutup kepala ketika sedang tidur

Tidur dengan kepala yang ditutupi merupakan kebiasaan buruk yang sangat berbahaya karena karbondioksida yang diproduksi selama tidur terkonsentrasi sehingga otak tercemar. Jangan heran kalau lama kelamaan otak menjadi rusak.

8. Berpikir terlalu keras ketika sedang sakit

Bekerja keras atau belajar ketika kondisi tubuh sedang tidak fit juga memperparah ketidakefektifan otak

9. Kurangnya stimulasi otak

Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak. Kurang berpikir justru membuat otak menyusut dan akhirnya tidak berfungsi maksimal.

10. Jarang bicara

Percakapan intelektual biasanya membawa efek bagus pada kerja otak

Google Translate

Adventist News Network

ReliefWeb: Latest Vacancies (in UN--United Nations)