Showing posts with label Diet. Show all posts
Showing posts with label Diet. Show all posts

Monday, October 29, 2007

Boiled nuts help protect against illness

Boiled nuts help protect against illness

BIRMINGHAM, Ala. - For lovers of boiled peanuts, there's some good news from the health front. A new study by a group of Huntsville researchers found that boiled peanuts bring out up to four times more chemicals that help protect against disease than raw, dry or oil-roasted nuts.

Lloyd Walker, chair of Alabama A&M University's Department of Food and Animal Sciences who co-authored the study, said these phytochemicals have antioxidant qualities that protect cells against the risk of degenerative diseases, including cancers, diabetes and heart disease.

"Boiling is a better method of preparing peanuts in order to preserve these phytochemicals," Walker said.
The study will appear in Wednesday's edition of the American Chemical Society's Journal of Agricultural and Food Chemistry. The other co-authors in the study are A&M researchers Yvonne Chukwumah and Martha Verghese, as well as University of Alabama in Huntsville researcher Bernhard Vogler.

Walker said peanuts and other plants use phytochemicals for things such as helping avoid disease and insect attacks.

"These things are not nutrients; at the same time they have health benefits to humans," he told The Birmingham News. "The trick is to keep those health benefits, not to process them out of the foods."
According to Walker, water and heat penetrate the nuts, releasing beneficial chemicals to a certain point. Overcooking the nuts destroys the useful elements.

Alabama is third in the nation in the amount of peanuts produced with a crop valued at more than $67 million last year.

Tuesday, July 31, 2007

Khasiat Buah Pepaya

Tanaman pepaya dikenal sebagai tanaman multiguna, karena hampir seluruh bagian tanaman mulai dari akar hingga daun bermanfaat bagi manusia maupun hewan. Tanaman pepaya dapat dimanfaatkan sebagai makanan, minuman, obat, kecantikan mau- pun sebagai pakan ternak. Khasiat buah pepaya telah dibahas dalam artikel (1) sebelumnya. Berikut adalah dosis pemakaian dan penggunaan pepaya sebagai obat.

Untuk pemakaian luar, caranya pepaya direbus lalu airnya digunakan untuk mencuci bagian yang sakit, atau getah dioleskan pada bagian yang sakit. Sedangkan untuk pemakaian dalam, gunakan 30-60 gram bahan segar yang direbus atau dihaluskan menjadi jus.

Gunakan untuk kapalan, tumit pecah-pecah, luka, panu, digigit serangga. Caranya, buah pepaya muda dipotong ujungnya lalu ambil getahnya dengan menggunakan kapas, lalu oleskan pada bagian kulit yang sakit. Buah pepaya mengkal diblender atau dihaluskan, lalu airnya dioleskan pada bagian yang sakit. Lakukan secara rutin.

Mengatasi ubanan sebelum waktunya. Caranya, gunakan 30 gram biji pepaya yang telah matang disangrai kemudian dihaluskan hingga menjadi bubuk, tambahkan 1 sendok makan minyak kelapa, aduk rata lalu dioleskan pada rambut hingga merata. Biarkan selama 1-2 jam setelah itu bersihkan. Lakukan 1 kali seminggu.

Untuk melancarkan ASI. Gunakan 30 gram daun pepaya diremas-remas, lalu diletakan di atas api hingga daun menjadi layu, dan tempelkan daun pepaya selagi hangat di sekeliling payudara, kecuali bagian putingnya.

Pada penderita luka bakar, gunakan getah pepaya muda dioleskan pada luka bakar, atau pepaya muda dihaluskan kemudian dibalurkan pada bagian yang sakit (dikompres).
Untuk mengobati jerawat, gunakan 30 gram daun pepaya yang sudah tua dijemur sebentar kemudian dihaluskan tambahkan 30 cc air, kemudian gunakan sebagai masker pada bulit yang berjerawat. Getah pohon pepaya muda dioleskan pada kulit yang berjerawat. Lakukan seacra rutin hingga jerawat kering. Hindari terkena mata.

Pada pasien rematik, gunakan 30 gram akar pepaya, 20 gram daun jeruk nipis, 15 gram sambiloto segar, 20 gram daun ketepeng china, 30 gram daun sirih segar, 5 buah cabai rawit, semuanya dihaluskan lalu direndam dalam alkohol 75 persen selama 7 hari, kemudian diperas dan disaring. Airnya digunakan untuk menggosok dan mengurut bagian yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari. Atau gunakan 1/2 sendok teh getah pepaya gantung, 1/2 sendok teh getah batang sesuru, minyak kayu putih secukupnya diaduk rata lalu digunakan untuk menggosok bagian yang sakit.

Bila menderita susah buang air besar, gunakan 300 gram pepaya masak yang telah dikupas kulitnya kemudian direncam dengan air garam secukupnya lalu dimakan. Lakukan dua kali sehari. Konsumsikan pepaya matang secara teratur.

Mengobati radang ginjal, dapat menggunakan 30 gram akar pepaya dibersihkan, direbus dengan 800 cc hingga tersisa 450 cc, saring tambahkan madu secukupnya dan diminum 3 kali sehari masing-masing 150 cc. Atau gunakan 30 gram akar pepaya dibersihkan, 30 sendok, 15 gram tanaman kumis kucing segar, 30 akar alang-alang direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, kemudian disaring dan diminum. Lakukan 2 kali sehari masing-masing 200 cc.

Bila menderita sakit perut saat haid, gunakan 30 gram daun pepaya, 30 gram kencur, 15 gram buah asam, garam secukupnya ditumbuk hingga halus tambahkan air masak secukupnya lalu diperas hingga tertampung 200 cc, dan diminum pada saat haid.

Untuk haid yang berlebihan, gunakan 200 gram pepaya muda, 100 gram rimpang teratai direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum dan bahan lainnya dimakan. Sedangkan untuk mengobati panas dalam pada anak-anak, gunakan 200 gram buah pepaya matang, 300 gram labu parang/labu kuning, gula batu secukupnya, diblender dengan air secukupnya dan diminum.

Mengatasi influenza, gunakan 20 gram biji pepaya, 10 gram jahe, 15 gram lempuyang wangi, 2 siung bawang putih direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 300 cc, tambahkan 2 sendok makan air jeruk nipis, madu secukupnya dan diminum 3 kali sehari, setiap kali minum 100 cc. Untuk pasien rematik, gunakan 60 gram daun pepaya, 15 gram jahe merah direbus dengan 400 cc air hingga 200 cc lalu disaring dan diminum selagi hangat. Atau gunakan 30 gram buah pepaya setengah matang, 15 gram jahe merah direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum 2 kali sehari masing-masing 150 cc.

Mengobati penderita anemia, gunakan 30 gram daun pepaya, 20 gram daun blustru, 20 gram daun selasih, 10 gram lempuyang direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc lalu disaring, dan diminum airnya 2 kali sehari masing-masing 200 cc.

Menderita masuk angin, gunakan 60 gram daun pepaya, 20 gram daun sembung, 10 gram jahe, 3 batang sereh, 10 butir cengkeh, 1/2 sendok teh jintan, 30 gram gula aren/gula merah direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 450 cc, lalu disaring dan diminum airnya 3 kali sehari masing-masing 150 cc.

Untuk meningkatkan nafsu makan, gunakan 100 gram daun pepaya muda segar dihaluskan, tambahkan 200 cc air masak lalu disaring dan tambahkan madu secukupnya lalu diminum, lakukan 2-3 kali sehari.

Catatan: untuk penyakit yang serius dianjurkan tetap konsultasi ke dokter. Pengobatan dilakukan sesuai anjuran.

(Prof HM Hembing Wijayakusuma adalah Ketua Umum Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupunktur Se-Indonesia (HIPTRI)

Saturday, February 17, 2007

Pilih Apel Berkulit Buram

Apel berkulit cerah dan mengkilat memang lebih menarik. Namun, bila Anda menginginkan apel yang lebih menyehatkan, tampaknya Anda mesti melirik apel berkulit buram. Mengapa?
Penelitian oleh para periset dari Institut Pertanian Wroclaw, Polandia, menunjukkan, varietas apel berkulit buram mengandung antioksidan dua kali lebih banyak ketimbang apel berkulit cerah. Antioksidan yang terkandung dalam apel disebut polyphenol.
Beberapa penelitian sebelumnya menemukan, polyphenol yang terkandung dalam buah-buahan dan sayur-sayuran bisa membantu melindungi tubuh dari serangan penyakit, semisal kanker. Hal ini karena polyphenol mampu mengusir radikal bebas yang berpotensi merusak sel.
Apel sendiri mengandung berbagai jenis polyphenol. Namun ketika apel diolah menjadi jus, beberapa jenis polyphenol itu hilang. ''Saya sarankan, jika Anda hendak membuat jus apel, gunakan apel berkulit buram karena mengandung lebih banyak polyphenol dan pektin,'' kata Dr Jan Oszmianski terkait dengan hasil penelitian yang dipimpinnya.
Sementara, Judy Moore, juru bicara British Dietetic Association, punya pendapat lain. Menurutnya, mengubah pilihan dari apel berkulit cerah ke apel berkulit buram bukanlah hal sulit. Namun, ketimbang diminum sebagai jus, akan lebih baik jika apel dimakan sebagai buah segar. ''Dengan begitu, Anda akan mendapat asupan serat.''
(hid )
(taken from Republika Online-- Minggu, 21 Januari 2007)

Wednesday, December 27, 2006

Mencegah Gula Darah Rendah

Mencegah Gula Darah Rendah

Minggu, 10 Desember 2006

Ibu saya sudah tujuh tahun ini menderita diabetes melitus. Beliau cukup patuh pada diet dan juga rajin minum obat penurun gula darah. Hanya saja, karena usia beliau yang sudah 67 tahun, maka kegiatan olahraga kurang berjalan.
Beliau lebih banyak di rumah dan berolahraga hanya dengan berjalan kaki mengelilingi halaman rumah yang cukup luas.
Selama menderita kencing manis, beliau pernah dua kali dirawat di rumah sakit. Perawatan pertama atas alasan infeksi paru (pneumonia) dan juga gula darah yang meningkat. Beliau dirawat sekitar 10 hari dan dapat aktif kembali setelah itu.
Perawatan kedua baru saja dua minggu lalu karena rasa lemas dan banyak keringat yang ternyata disebabkan penurunan gula darah berlebihan (hipoglikemia). Selama ini memang beliau rajin memeriksa gula darah, baik ke laboratorium, biasanya sebulan sekali, maupun menggunakan alat pengukur gula darah di rumah.
Beliau amat khawatir jika gula darahnya di atas yang dianjurkan dokter sehingga jika lebih tinggi, beliau biasanya mengurangi makan agar gula darah tersebut masuk ke kategori terkendali. Beliau minum obat penurun gula darah setiap pagi satu tablet.
Sewaktu perawatan kedua, dokter telah menjelaskan secara sepintas faktor penyebab gula darah rendah dan cara penanggulangannya. Namun, penjelasan tersebut disampaikan kepada adik saya yang kebetulan tidak serumah dengan ibu. Saya berusaha mendapat informasi dari adik saya cara mencegah penurunan gula darah agar ibu tak mengalami hipoglikemia berulang, tetapi penjelasan tersebut tidak lengkap sehingga saya mohon Dokter menginformasikan penyebab, bahaya, dan cara penanggulangan hipoglikemia.
Apakah ada brosur tertulis yang dapat menjadi pegangan bagi keluarga penderita diabetes melitus agar keadaan hipoglikemia dapat dicegah? Atas perhatian Dokter, saya ucapkan terima kasih.

J di B
Salah satu tujuan terapi diabetes melitus adalah mencapai gula darah yang terkendali. Jika gula darah terkendali baik, diharapkan komplikasi kronik diabetes melitus dapat dikurangi.
Kriteria pengendalian gula darah pada keadaan puasa adalah 80-120 mg/dl (baik), 120-140 mg/dl (sedang), dan jika >140 mg/dl termasuk kurang terkendali. Sementara gula darah pada keadaan dua jam setelah makan adalah 120-160 mg/dl (baik), 160-200 mg/dl (sedang), dan >200 mg/dl (kurang). Selain pengendalian gula darah, hendaknya juga dikendalikan berat badan, tekanan darah, dan kadar lemak.
Pemeriksaan gula darah memang dapat dilakukan juga di rumah, tetapi hendaknya cara memeriksa sendiri dengan alat glukometer perlu dipahami dengan baik. Sehabis membeli alat, tanyakan cara yang benar untuk menggunakannya. Hasil pemeriksaan ada baiknya secara berkala dibandingkan dengan hasil gula darah yang diperiksa di laboratorium.
Penyebab penurunan gula darah paling sering adalah obat penurun gula darah, baik berbentuk tablet (yang sering obat golongan sulfonilurea) maupun suntikan insulin. Penyebab lain, makan kurang dari yang dianjurkan, berat badan turun, dan olahraga berlebihan.
Obat penurun gula darah atau takaran suntikan insulin yang dianjurkan dokter telah disesuaikan dengan asupan kalori makanan dan kegiatan sehari-hari. Jika asupan makanan berkurang, sedangkan dosis obat penurun gula darah tetap, akan timbul risiko hipoglikemia.
Gejala hipoglikemia dapat timbul ringan sampai berat. Gejala yang ringan berupa mual, lemah, lesu, dan keringat dingin. Gejala berat dapat berupa penurunan kesadaran. Obat penurun gula darah dapat memberi tanda hipoglikemia lebih berat dan dapat lebih dipastikan serangan hipoglikemianya.
Jika gejala-gejala tadi timbul, harus juga segera diperiksa gula darah penderita. Tanda hipoglikemia biasanya muncul bila gula darah <50 mg/dl, meski adakalanya gejala hipoglikemia sudah timbul meski gula darah di atas 50 mg/dl.
Pengobatan hipoglikemia jika pasien masih sadar adalah dengan pemberian gula murni dua sendok makan (30 g) atau sirop, permen, dan makanan yang mengandung karbohidrat. Sementara pada keadaan lebih berat (kesadaran menurun) penderita harus segera ditolong di rumah sakit agar dapat diberikan larutan glukosa 40% melalui pembuluh darah vena dan dilanjutkan dengan infus glukosa 10%. Keterlambatan dalam memberikan pertolongan akan berakibat gangguan fungsi otak.
Jadi, jika ada gejala hipoglikemia, segera bawa pasien ke rumah sakit terdekat. Sudah tentu yang penting adalah mencegah terjadinya hipoglikemia.
Kehidupan penderita yang teratur, baik dalam pola makan, minum obat, maupun olahraga, amat membantu. Selain itu, perlu dipahami cara minum obat atau menyuntik insulin yang benar. Sekarang banyak tersedia informasi dalam bentuk buku petunjuk penatalaksanaan diabetes melitus.
Salah satu buku yang mudah dicerna adalah buku Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu yang diterbitkan Pusat Diabetes dan Lipid RS Cipto Mangunkusumo (021-3907703). Nah, mudah-mudahan informasi ini bermanfaat bagi Anda sekeluarga.
(this article was taken from a health forum in an online newsletter)-- just click the provided link here!

Tuesday, November 21, 2006

Coklat (Chocolate)

Coklat
Coklat? Siapa yang tidak suka …. Untuk sebagian kalangan, coklat dipakai sebagai tanda atau simbol untuk menyatakan cinta, kasih sayang, atau sekedar untuk memberikan perhatian lebih bagi orang-orang tertentu. Tapi, ada juga sebagian orang yang memilih untuk tidak mengkonsumsi coklat, dengan alasan takut gemuk, jerawatan, dan sebagainya. Hal tersebut memang tak salah, karena cokelat mengandung banyak lemak. Lemak coklat termasuk lemak jenuh yang potensial membahayakan kesehatan serta memiliki kalori yang relatif tinggi. Namun, sebetulnya kita tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi coklat karena coklat telah terbukti memiliki pengaruh positif bagi kesehatan tubuh kita, disamping rasanya yang begitu lezat.

Dibalik rasanya yang begitu lezat tersebut, sebetulnya coklat memiliki arti “minuman pahit”. Kata tersebut berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec). Namun seiring dengan semakin maju dan canggihnya teknologi, coklat tidak hanya menjadi minuman tetapi juga snack yang disukai oleh semua orang, tidak hanya anak-anak. Selain itu, coklat juga dijadikan sebagai bahan dasar dari berbagai macam kue, tart, dan sebagainya.

Coklat bikin Gemuk? Ngak juga …Seperti kita ketahui, banyak mitos menyatakan bahwa coklat menjadi salah satu penyebab utama kegemukan. Banyak diantara kita, bahkan menjadi coklat fobia. Padahal jika kita tahu, sebenarnya coklat bisa menjadi sobat yang baik bagi kita, kapanpun dan dimanapun tanpa kita takut dihantui kegemukan.
Ini dia faktanya :
• Karbohidrat yang dibentuk oleh senyawa kimia dalam coklat menghasilkan serotonin, yang membantu stimulasi otak sehingga kita merasa santai dan tenang.
• Dengan mengkonsumsi coklat, tubuh kita akan mampu menghasilkan antioksidan yang dapat membantu mencegah serangan jantung dan mempertahankan daya tahan tubuh. Peneliti Univeristas California menemukan flavan-3-ols, senyawa yang ditemukan dalam coklat ini dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
• Sebatang coklat juga akan memenuhi 15% kalsium dan magnesium yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Meskipun terkadang coklat kurang bagus untuk gigi, namun coklat baik untuk dikonsumsi dalam jumlah kecil dan secara teratur. Sebuah studi menunjukkan bahwa coklat baik juga untuk mendukung pertumbuhan tulang dan proses penyembuhan.
• Coklat juga ternyata berkhasiat membuat umur seseorang menjadi lebih panjang. Suatu studi epidemiologis telah dilakukan pada mahasiswa Universitas Harvard yang terdaftar antara tahun 1916-1950. Dengan menggunakan food frequency questionnaire berhasil dikumpulkan informasi tentang kebiasaan makan permen atau coklat pada mahasiswa Universitas Harvard. Dengan mengontrol aktivitas fisik yang dilakukan, kebiasaan merokok, dan kebiasaan makan ditemukan bahwa mereka yang suka makan permen atau coklat umurnya lebih lama satu tahun dibandingkan bukan pemakan. Diduga antioksidan fenol yang terkandung dalam coklat adalah penyebab mengapa mereka bisa berusia lebih panjang. Fenol ini juga banyak ditemukan pada anggur merah yang sudah sangat dikenal sebagai minuman yang baik untuk kesehatan jantung. Coklat mempunyai kemampuan untuk menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker.
• Selain itu, coklat juga mengandung theobromine dan caffein yang memberikan energi bagi tubuh.
• Coklat dapat mengobati batuk. Menurut para ahli, zat kimia yang ditemukan dalam coklat lebih baik dalam menyembuhkan batuk dibanding obat batuk. Hal ini didasari pada sebuah senyawa yang disebut theobromine yang dapat mencegah batuk.
• Coklat dapat membantu melindungi penyakit serius seperti kanker.Coklat mengandung tingkat polyphenols yang tinggi, senyawa yang ditemukan dalam makanan yang berasal dari tumbuhan yang bertindak sebagai antioksidan yang dapat membantu melindungi dari penyakit serius seperti kanker.
• Coklat melindungi kita dari stroke. Sebuah penelitian dari Universitas California mengungkapkan bahwa coklat dapat membantu mencegah pembekuan darah, sesuatu yang dapat membantu pasien terkena stroke. Para peneliti mengatakan coklat memiliki pengaruh yang sama dengan aspirin yang dikenal sebagai antipembekuan darah.
• Coklat mencegah tekanan darah tinggi. Penelitian baru-baru ini menemukan senyawa yang terdapat dalam coklat dapat membantu mencegah tekanan darah tinggi karena coklat kaya flavanol, sejenis antioksidan yang dapat melacak dan menghancurkan kimia berbahaya dalam tubuh yang menyebabkan penuan dan berpotensi pada penyakit serius.
• Jangan pernah menyalahkan coklat sebagai penyebab kegemukan. Faktanya tidak ada salahsatupun makanan yang dapat menyebabkan kegemukan, tetapi seberapa banyak jumlah yang dikonsumsi, itulah yang memberikan kontribusi terhadap kegemukan.

Coklat yang seperti apa yang bagus untuk dikonsumsi? Menurut American Dietetic Association, semakin murni coklat yang kita konsumsi maka akan semakin besar keuntungan yang kita peroleh. Contohnya yaitu cocoa powder.

Berikut ini adalah coklat yang bagus untuk dikonsumsi.
• Dark chocolate, sepotong coklat hitam yang mengandung 110-120 kalori atau tidak sampai separuh dari jumlah kalori yang terkandung pada sebatang coklat susu.
• Frozen yogurt, ½ cangkir yogurt coklat yang didinginkan mengandung 100 kalori, tak ada salahnya jika ditambahkan potongan strawberry segar.
• Chocolate popsicles, Anda dapat memilih coklat popsicles rendah lemak yang memiliki kandungan 120 kalori.
• Chocolate puddings, sepotong puding coklat hanya mengandung 120 kalori.
• Hot chocolate, secangkir coklat panas terdiri dari 6 sendok susu krim (68 kalori), ½ sendok cocoa (10 kalori), ½ sendok gula (24 kalori).
• Old-fashioned chocolate “ice cream” floats. Float yang terdiri dari ½ cangkir coklat rendah lemak dan diet soda sesuai pilihan Anda (110 kalori).
• Pure chocolate, sebatang coklat murni atau kemasan 7 gr memiliki 36 kalori.
• Chocolate chips, coklat chips mengandung 54 kalori.
• Chocolate jimmies, coklat jimmies mengandung 20 kalori.
• Chocolate syrup. sirup coklat mengandung 50 kalori tiap sendoknya.

Meski demikian, penambahan bahan-bahan pemanis dan penambah kaya rasa, seperti gula, susu, dan mentega memang bisa menyebabkan coklat memberikan efek kurang baik bila dikonsumsi berlebihan.
Jadi, apakah masih memilih untuk melewatkan manfaat coklat ini? Karena solusinya mudah saja, makanlah coklat tetapi dengan memilih coklat murni atau dark coklat. Tentunya dalam takaran yang wajar, agar tetap cantik dan awet muda dan terhindar dari berbagai penyakit.Hmmmm…. Enak….
(Ira Octaviana, Staf Sub Bagian Program dan Evaluasi Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI)

Diolah dari berbagai sumber

Google Translate

Adventist News Network

ReliefWeb: Latest Vacancies (in UN--United Nations)