Tuesday, November 21, 2006

Coklat (Chocolate)

Coklat
Coklat? Siapa yang tidak suka …. Untuk sebagian kalangan, coklat dipakai sebagai tanda atau simbol untuk menyatakan cinta, kasih sayang, atau sekedar untuk memberikan perhatian lebih bagi orang-orang tertentu. Tapi, ada juga sebagian orang yang memilih untuk tidak mengkonsumsi coklat, dengan alasan takut gemuk, jerawatan, dan sebagainya. Hal tersebut memang tak salah, karena cokelat mengandung banyak lemak. Lemak coklat termasuk lemak jenuh yang potensial membahayakan kesehatan serta memiliki kalori yang relatif tinggi. Namun, sebetulnya kita tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi coklat karena coklat telah terbukti memiliki pengaruh positif bagi kesehatan tubuh kita, disamping rasanya yang begitu lezat.

Dibalik rasanya yang begitu lezat tersebut, sebetulnya coklat memiliki arti “minuman pahit”. Kata tersebut berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec). Namun seiring dengan semakin maju dan canggihnya teknologi, coklat tidak hanya menjadi minuman tetapi juga snack yang disukai oleh semua orang, tidak hanya anak-anak. Selain itu, coklat juga dijadikan sebagai bahan dasar dari berbagai macam kue, tart, dan sebagainya.

Coklat bikin Gemuk? Ngak juga …Seperti kita ketahui, banyak mitos menyatakan bahwa coklat menjadi salah satu penyebab utama kegemukan. Banyak diantara kita, bahkan menjadi coklat fobia. Padahal jika kita tahu, sebenarnya coklat bisa menjadi sobat yang baik bagi kita, kapanpun dan dimanapun tanpa kita takut dihantui kegemukan.
Ini dia faktanya :
• Karbohidrat yang dibentuk oleh senyawa kimia dalam coklat menghasilkan serotonin, yang membantu stimulasi otak sehingga kita merasa santai dan tenang.
• Dengan mengkonsumsi coklat, tubuh kita akan mampu menghasilkan antioksidan yang dapat membantu mencegah serangan jantung dan mempertahankan daya tahan tubuh. Peneliti Univeristas California menemukan flavan-3-ols, senyawa yang ditemukan dalam coklat ini dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
• Sebatang coklat juga akan memenuhi 15% kalsium dan magnesium yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Meskipun terkadang coklat kurang bagus untuk gigi, namun coklat baik untuk dikonsumsi dalam jumlah kecil dan secara teratur. Sebuah studi menunjukkan bahwa coklat baik juga untuk mendukung pertumbuhan tulang dan proses penyembuhan.
• Coklat juga ternyata berkhasiat membuat umur seseorang menjadi lebih panjang. Suatu studi epidemiologis telah dilakukan pada mahasiswa Universitas Harvard yang terdaftar antara tahun 1916-1950. Dengan menggunakan food frequency questionnaire berhasil dikumpulkan informasi tentang kebiasaan makan permen atau coklat pada mahasiswa Universitas Harvard. Dengan mengontrol aktivitas fisik yang dilakukan, kebiasaan merokok, dan kebiasaan makan ditemukan bahwa mereka yang suka makan permen atau coklat umurnya lebih lama satu tahun dibandingkan bukan pemakan. Diduga antioksidan fenol yang terkandung dalam coklat adalah penyebab mengapa mereka bisa berusia lebih panjang. Fenol ini juga banyak ditemukan pada anggur merah yang sudah sangat dikenal sebagai minuman yang baik untuk kesehatan jantung. Coklat mempunyai kemampuan untuk menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker.
• Selain itu, coklat juga mengandung theobromine dan caffein yang memberikan energi bagi tubuh.
• Coklat dapat mengobati batuk. Menurut para ahli, zat kimia yang ditemukan dalam coklat lebih baik dalam menyembuhkan batuk dibanding obat batuk. Hal ini didasari pada sebuah senyawa yang disebut theobromine yang dapat mencegah batuk.
• Coklat dapat membantu melindungi penyakit serius seperti kanker.Coklat mengandung tingkat polyphenols yang tinggi, senyawa yang ditemukan dalam makanan yang berasal dari tumbuhan yang bertindak sebagai antioksidan yang dapat membantu melindungi dari penyakit serius seperti kanker.
• Coklat melindungi kita dari stroke. Sebuah penelitian dari Universitas California mengungkapkan bahwa coklat dapat membantu mencegah pembekuan darah, sesuatu yang dapat membantu pasien terkena stroke. Para peneliti mengatakan coklat memiliki pengaruh yang sama dengan aspirin yang dikenal sebagai antipembekuan darah.
• Coklat mencegah tekanan darah tinggi. Penelitian baru-baru ini menemukan senyawa yang terdapat dalam coklat dapat membantu mencegah tekanan darah tinggi karena coklat kaya flavanol, sejenis antioksidan yang dapat melacak dan menghancurkan kimia berbahaya dalam tubuh yang menyebabkan penuan dan berpotensi pada penyakit serius.
• Jangan pernah menyalahkan coklat sebagai penyebab kegemukan. Faktanya tidak ada salahsatupun makanan yang dapat menyebabkan kegemukan, tetapi seberapa banyak jumlah yang dikonsumsi, itulah yang memberikan kontribusi terhadap kegemukan.

Coklat yang seperti apa yang bagus untuk dikonsumsi? Menurut American Dietetic Association, semakin murni coklat yang kita konsumsi maka akan semakin besar keuntungan yang kita peroleh. Contohnya yaitu cocoa powder.

Berikut ini adalah coklat yang bagus untuk dikonsumsi.
• Dark chocolate, sepotong coklat hitam yang mengandung 110-120 kalori atau tidak sampai separuh dari jumlah kalori yang terkandung pada sebatang coklat susu.
• Frozen yogurt, ½ cangkir yogurt coklat yang didinginkan mengandung 100 kalori, tak ada salahnya jika ditambahkan potongan strawberry segar.
• Chocolate popsicles, Anda dapat memilih coklat popsicles rendah lemak yang memiliki kandungan 120 kalori.
• Chocolate puddings, sepotong puding coklat hanya mengandung 120 kalori.
• Hot chocolate, secangkir coklat panas terdiri dari 6 sendok susu krim (68 kalori), ½ sendok cocoa (10 kalori), ½ sendok gula (24 kalori).
• Old-fashioned chocolate “ice cream” floats. Float yang terdiri dari ½ cangkir coklat rendah lemak dan diet soda sesuai pilihan Anda (110 kalori).
• Pure chocolate, sebatang coklat murni atau kemasan 7 gr memiliki 36 kalori.
• Chocolate chips, coklat chips mengandung 54 kalori.
• Chocolate jimmies, coklat jimmies mengandung 20 kalori.
• Chocolate syrup. sirup coklat mengandung 50 kalori tiap sendoknya.

Meski demikian, penambahan bahan-bahan pemanis dan penambah kaya rasa, seperti gula, susu, dan mentega memang bisa menyebabkan coklat memberikan efek kurang baik bila dikonsumsi berlebihan.
Jadi, apakah masih memilih untuk melewatkan manfaat coklat ini? Karena solusinya mudah saja, makanlah coklat tetapi dengan memilih coklat murni atau dark coklat. Tentunya dalam takaran yang wajar, agar tetap cantik dan awet muda dan terhindar dari berbagai penyakit.Hmmmm…. Enak….
(Ira Octaviana, Staf Sub Bagian Program dan Evaluasi Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI)

Diolah dari berbagai sumber

No comments:

Google Translate

Adventist News Network

ReliefWeb: Latest Vacancies (in UN--United Nations)