Wednesday, October 24, 2007

Berhentilah Merokok, Sekarang!

Berhentilah Merokok, Sekarang!
Minggu, 07 Januari 2007


Bagi para perokok, merokok bisa jadi merupakan aktivitas ringan nan menyenangkan. Namun, tidakkah terpikir oleh mereka bahwa merokok bisa merangsang munculnya 25 macam penyakit serius? Tak tahukah mereka bahwa dalam setiap menit ada delapan nyawa melayang akibat rokok?

Fakta-fakta itu bakal kian panjang bila diurai lebih jauh. Apalagi, seperti dikatakan dokter Tjandra Yoga Aditama SpP, spesialis paru dari Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, populasi perokok tetap saja tinggi. Tak hanya laki-laki dan perempuan dewasa, kebiasaan merokok pun merajalela di kalangan remaja. ''Bahkan, sekitar 9,3 persen mahasiswa fakultas kedokteran di Indonesia merupakan perokok aktif,'' ungkapnya dalam workshop yang diselenggarakan oleh Yayasan Konsumen Indonesia (YLKI) dan Public Health Advocacy Institute (PHAI) di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Data dari The Tobacco Atlas menyebutkan, pada 2002 Indonesia masuk dalam kelompok lima besar 'negara perokok'. Cina berada di urutan pertama dengan konsumsi 1.643 miliar batang, disusul Amerika Serikat 451 miliar batang, Jepang 328 miliar batang, Rusia 258 miliar batang, dan Indonesia di urutan ke lima dengan konsumsi sebanyak 215 miliar batang. Data ini tentu sangat memprihatinkan. Sebab, merokok bukanlah aktivitas yang menyehatkan, tapi sebaliknya mengundang penyakit.

Lebih lanjut Tjandra menjelaskan, pada asap rokok terdapat sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya. Asap ini terbagi dua, yaitu asap utama (main stream smoke) yang keluar dari pangkal rokok dan asap sampingan (side stream smoke) yang keluar dari ujung rokok. Zat-zat berbahaya dari asap rokok tersebut antara lain: aseton (cat), ammonia (pembersih lantai), arsen (racun), butane (bahan bakar ringan), cadmium (aki mobil), karbon monoksida (asap knalpot), DDT (insektisida), hidrogen sianida (gas beracun), methanol (bensin roket), naftalen (kamper), toluene (pelarut industri), dan vinil chloride (plastik).

Penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh rokok antara lain: paru-paru, jantung, kanker, gangguan kehamilan, dan sejumlah penyakit lainnya. Pada paru-paru, zat-zat berbahaya dari asap rokok bisa menimbulkan sejumlah penyakit serius seperti penyakit paru obstruktif kronis, kanker paru, dan penurunan faal paru. Pada jantung, ungkap aktivis Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM-3) ini, seorang perokok berisiko tiga kali lebih besar terkena serangan jantung dibandingkan mereka yang bukan perokok.

Bagaimana dengan penyakit kanker? Para perokok, kata Tjandra, berisiko terkena kanker mulut lima kali lebih besar karena asap rokok dihisap melalui mulut. Kemungkinan terserang kanker tenggorokan tidak kalah besarnya, yakni sembilan kali lebih besar dibanding mereka yang tidak merokok. Selain itu, perokok juga berisiko terserang beberapa jenis kanker lainnya seperti kanker kandung kemih (risiko 2-3 kali lebih besar), kanker bibir, pipi, lidah, pankreas, esofagus, dan kanker leher rahim.

Perokok perempuan berusia 35 tahun ke atas berisiko meninggal akibat kanker paru 12 kali lebih besar ketimbang perempuan yang tidak merokok. Di Amerika, kematian perempuan akibat kanker paru pada 1987 sudah lebih tinggi ketimbang kematian perempuan akibat kanker payudara. ''Bukan tidak mungkin hal yang sama akan terjadi juga di Indonesia,'' tuturnya.

Rokok juga bisa mengakibatkan gangguan reproduksi pada pria maupun wanita. Gangguan reproduksi pada pria dapat berupa impotensi, kemandulan, dan gangguan sperma. Sedangkan pada wanita berupa nyeri haid, menopause lebih awal, dan kemandulan. Di masa kehamilan, rokok meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, bayi lahir mati, berat badan janin turun sebesar 40-400 gram, gangguan tumbuh kembang, gangguan oksigenasi, dan gangguan enzim pernapasan pada janin. ''Dan bila ibu hamil merokok lebih dari 10 batang per hari, maka anak yang dilahirkan berisiko dua kali lebih besar untuk menderita penyakit asma.''

Di Amerika, dia melanjutkan, sekitar 12 persen ibu hamil tetap saja merokok. Akibatnya, nikotin, karbondioksida, dan 4.000 bahan kimia lain yang dihisap sang ibu akan dihisap pula oleh janinnya lewat plasenta. Alhasil, janin di rahim pun terpapar zat-zat berbahaya dari rokok. ''Bayi baru baru lahir pun 'ikut merokok' kalau ibu yang menyusui adalah perokok,'' tuturnya.

Deretan jenis masalah akibat rokok ternyata masih panjang. Rambut Anda yang indah, akan berbau dan kusam akibat asap rokok. Sementara mata Anda yang semula jernih akan menjadi berair, sering berkedip, dan lebih cepat terkena katarak. Dan Anda yang ingin selalu tampil dengan kulit yang cantik, sebaiknya jauhilah asap rokok. ''Sebab asap rokok membuat kulit cepat keriput dan cepat kelihatan tua.''

Anda tentu tak mau mengalami semua masalah itu, bukan? Maka, tak ada jalan lain kecuali segera menghentikan kebiasaan merokok. ''Kalau tak bisa serta merta, cobalah menghentikannya secara berangsur. Yang pasti, harus ada motivasi yang kuat.''
(bur )

No comments:

Google Translate

Adventist News Network

ReliefWeb: Latest Vacancies (in UN--United Nations)