Friday, December 01, 2006

Reply : Acara Tatap Muka dengan Mentri Kesehatan RI

Waslen Naibaho wrote:
Saya pribadi sebagai seorang perawat lulusan dari Indonesia (sekarang di Amerika) sungguh tidak pernah menyesal menjadi seorang perawat, bahkan waktu kerja di Indonesia sekalipun. Kurangnya pengetahuan Ibu Menteri, wawasan yang kecil, tidak expose terhadap multiple aspek perawatan, dan questionable about her skill in management (Bahasa yang digunakan bukan management language padahal itu rapat dengan orang yang berpendidikan) makanya saya perlu menanggapi hal tersebut berdasarkan nomor yang di bahas di bawah:

1. Keberhasilan satu rumah sakit adalah komplex mulai dari tukang parkir sampai direktur rumah sakit. Salah satu ini timpang akan menimbulkan keluhan dari konsumer. Pendidikan yang tinggi memang bukan untuk semua orang tapi keharusan untuk dimiliki buat orang-orang yang tepat. Kesuksesan satu institusi adalah berjalanya system yang baik. Orang pintar butuh pendidikan untuk menjadi seorang manager supaya mampu menjalankan system secara profesional. Kurangnya pendidikan mempengaruhi profesionalism.

2. Pengalannya di rumah sakit Harapan Kita membuat ibu menteri bisa melihat bahwa S1 menjadi jago dalam hal koordinasi. Saya tidak mengerti bagaimana kalau perawatan yang tidak terkoordinasi diberikan kepada ibu menteri? Keinginan menjadi manager adalah bagus. Adanya goal, akan memotivasi orang bekerja lebih baik, akibatnya perawatan akan lebih maju. Kompetisi selalu mendorong orang bekerja lebih baik, kalau tidak maka orang itu akan kalah dalam berkompetisi.

3. Pendapat No. 3 sangat menyedihkan. Pendapat ini bisa muncul karna Lack of understanding in management role. Indonesia telah membuktikan berpuluh tahun dengan menggunakan tenaga perawat yang kurang berpendidikan dan hasilnya adalah kegagalan. Akhir-akhir ini tenaga perawatan mulai diminati dengan pendidikan yang lebih tinggi. Saya yakin bahwa quality perawatan di Indonesia sekarang jauh lebih baik dibandingkan 25 tahun yang lalu.

4. Satu hal PPNI yang bisa buktikan selama ini ialah: Kegagalan menjadi wadah dan nara sumber buat profesi keperawatan. Ini bisa terjadi karna kurangnya quality orang-orang yang duduk di PPNI. Kurangnya pendidikan (saya tidak tahu berapa yang punya Doctorat Degree di bidang perawatan yang duduk di PPNI) membuat PPNI tidak mampu melakukan tugasnya.

5. Sangat malu saya membaca hal No. 5. Bahasa yang digunakan sangat pasaran, padahal itu rapat dengan orang berpendidikan. Saya kurang tahu apa pendidikan dari Ibu menteri dan lulusan dari mana, pencapaian akademis dan extrakurikuler waktu kuliah? (kalau ada yang bisa kasih masukan). Input perawatan adalah sangat penting. Survey di Amerika menunjukkan bahwa input dariperawat ada 90%, dan 10% dari dokter. Ibu menteri adalah pasien yang special saat itu, atau terlalu sombong sehingga merusak system yang ada dengan tidak mau berinteraksi sama perawat, tapi langsung ke dokter.

6. Pendapat "perawat ambil kapling dokter" menunjukkan tidak adanya pengetahuan tentang Doctor and Nursing Role. Perawat dan dokter adalah profesi yang sangat berbeda bekerja di field yang sama. Ketidak mampuan melihat perbedaan ini adalah karna kurangnya pendidikan dan quality orang tersebut. Kurang pengetahuan apalagi dalam hal management.

7. Hal no. 7. Masalah perawatan adalah hal yang rumit kurangnya dukungan dari perawatan itu sendiri. hal ini adalah benar, dengan karena inilah maka perlu pendidikan yang tinggi. Management perawatan yang baik supaya tercapai quality of care yang tinggi.

8. Sekolah perawat tidak mencetak perawat ke luar negri, tapi kegagalan system yang ada membuat perawat Indonesia tidak dihargai orang Indonesia tapi dihargai orang luar negeri dalam hal ini saya bekerja di America.

Kesimpulan:

Kegagalan perawatan di Indonesia lebih cenderung karna kegagalan dari atas. Ketidak mampuan menciptakan satu system yang baik sehingga quality of care rendah sekali. Kegagalan management memotivasi staff karna kurangnya pengalaman dan kurangnya pendidikan serta ruang lingkup yang kecil atau kurangnya quality dari orang-orang tersebut.


Waslen Naibaho
Loma Linda University Medical Center
California, USA

(this message taken from milis Indonesian_nurses@yahoogroups.com)--

No comments:

Google Translate

Adventist News Network

ReliefWeb: Latest Vacancies (in UN--United Nations)