Tuesday, November 21, 2006

Pria dan Wanita Merespon Humor dengan Cara Berbeda

Pria dan Wanita Merespon Humor dengan Cara Berbeda

Gara-gara humornya, polisi sangat tertarik mengundang blogger Jogja http://hermansaksono.blogspot.com" Herman Saksono ke kantornya. Kira-kira apakah dengan dengan humor pula ia menarik wanita pujaannya? Yang jelas Doyok bisa menyunting gadis seusia anaknya. Lho, apa hubungannya Herman Saksono dengan Doyok? pastinya mereka berdua sama-sama memiliki selera humor tinggi.

Sejak lama, humor diyakini sebagai bagian dari daya tarik hubungan pria wanita. Meskipun banyak yang menyarankan agar setiap orang meningkatkan selera humornya, sejauh mana humor berperan dalam merekatkan hubungan percintaan belum banyak ditelaah. Rahasia humor ini sedikit terkuak dari hasil penelitian terakhir.

Dua penelitian yang dilakukan berturut-turut menyimpulkan bahwa wanita menyukai pria yang suka melucu. Sedangkan, pria lebih menyukai wanita yang tertawa saat melihat dan mendengar aksi lucunya. Eric Bressler dari Westfield State College, Massachusetts dan koleganya Sigal Balshine dari McMaster University, Hamilton, Ontario melibatkan 200 mahasiswa pria dan wanita dalam penelitian tersebut. Masing-masing diminta untuk menilai foto lawan jenisnya. Beberapa foto disertai ungkapan lucu yang ditulis pemiliknya di bawah fotonya, misalnya "SMA-ku terlalu berat sampai-sampai aku harus menyiapkan peti mayat sendiri" atau kalimat yang lebih halus "Aku lebih suka berjalan ke sekolah daripada naik bus."Para peneliti menemukan bahwa wanita pada umumnya menilai pria yang memiliki selera humor - lebih jauh lagi bersahabat, lucu, dan terkenal - sebagai calon pasangan yang potensial. Sebaliknya, pria justru tidak terlalu menyukai wanita yang penuh kejenakaan. Sebelumnya Bressler menduga bahwa pria dan wanita memposisikan humor dengan cara yang sama. Namun, kenyataannya sedikit berbeda. Wanita menilai kemampuan pria melucu sedangkan pria menilai kemampuan wanita menangkap kelucuannya.

Pada penelitian berikutnya, Bressler dan koleganya meminta sekitar 130 mahasiswa untuk membayangkan dua orang yang berbeda jenis kelamin dengan mereka. Salah satunya memiliki karakter lucu, sedangkan satunya lagi memiliki sifat humor lainnya. Mereka diminta memilih karakter mana menarik dijadikan pasangan.Lagi-lagi, wanita umumnya lebih menyukai pria yang lucu. Sedangkan pria suka wanita yang suka melihat kelucuan lawan jenisnya. Para peneliti melaporkannya dalam makalah kedua yang dipublikasikan. Bressler yakin bahwa temuan ini bisa menjadi patokan bagaimana orang meningkatkan selera humornya.

Jika ditilik lebih lanjut, temuan tersebut mendukung teori yang diajukan seorang psikolog Geoffrey Miller di Universitas New Mexico, Albuquerque. Ia menyatakan bahwa wanita cenderung menyukai pria yang lucu karena hal tersebut menunjukkan bahwa otaknya sehat dan aktif. "Itulah cara terbaik untuk menunjukkan kerativitas dan kecerdasan," kata Miller.

Seleksi seksual

Jika teori ini benar, berarti wanita memilih pria yang lucu sebagai pasangannya agar keturunannya sehat dan dapat melanjutkan alur reproduksinya. Hal ini disebut seleksi seksual yang mendorong wanita suka pada pria yang lucu dan pria suka wanita yang menghargai kelucuannya. Pendapat tersebut tentu saja masih belum dapat dipastikan. Sebab, penelitian tersebut baru terbatas pada anak-anak muda di Amerika Utara. Namun, jika para ahli biologi telah meneliti sifat-sifat gen manusia, Miller yakin dapat ditemukan faktor penentu yang menghubungkan selera humor dengan kesehatan mentalnya.

Lalu bagaimana peran humor dengan hubungan percintaan? Bressler yang lebih banyak bergelut sebagai ilmuwan dan bukan penasihat cinta agak segan menjawabnya. Ia hanya memberi nasehat singkat untuk gadis-gadis. "Jika Anda tidak tertarik pada seorang pria, jangan tertawa jika ia melucu." ujarnya

article taken from www.nature.com

Rabu, 25 Januari 2006, 19:27 WIB

No comments:

Google Translate

Adventist News Network

ReliefWeb: Latest Vacancies (in UN--United Nations)